Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana untuk mengembangkan komoditas jagung di wilayah Kabupaten Sukabumi. Ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan jagung secara internal daerah dan juga kebutuhan secara eksternal wilayah Sukabumi.
“Pengembangan jagung ini harus bisa memenuhi kebutuhan internal dan juga eksternal wilayah Kabupaten Sukabumi. Kita yakin bisa,” ujar Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri saat menghadiri rapat Rencana Pengembangan Jagung Kabupaten Sukabumi di Aula Dahlia, BKPSDM Kabupaten Sukabumi, Selasa (4/1).
Informasi yang diterima, perencanaan pengembangan komoditas jagung di Kabupaten Sukabumi ini akan dilakukan secara besar-besaran. Penargetannya, jumlah produksi jagung ini diangka 20.000 sampai 30.000 hektare dengan pengelolaan yang baik.
“Masalah besar bagi produksi jagung ini adalah pasca panen. Apabila sedang musim hujan dan jagung telat di panen maka kualitasnya akan berkurang dan harga pun turun. Begitupun juga dengan jamur, jika jagung terlalu lama di simpan maka jagung akan berjamur. Maka kami berharap, pengelolaannya dilakukan dengan baik dan maksimal,” imbuhnya.
Selain itu, Iyos menyebutkan, daerah Sukabumi bagian selatan adalah daerah yang sulit air jika musim kemarau. Hal ini tentunya menjadi salah satu permasalahan bagi para petani dalam memproduksi jagung ataupun komunitas lainnya.
“Salah satu solusinya dengan membuat embung atau danau kecil-kecilan. Embung ini bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan yang nantinya bisa di manfaatkan kembali oleh petani. Makanya kami berharap jagung ini bisa menjadi ikon Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya. (redaksi)