Skip to content Skip to footer

Bupati Sukabumi Tanam Kopi di Puncak Buluh

Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami menanam bibit kopi di Puncak Buluh, Desa Karanganyar, Kecamatan Jampangkulon, Senin, 21 Maret 2022. Penanam bibit kopi tersebut, dalam rangka memperingati hari hutan dan air sedunia.

Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 1000 bibit kopi ditanam dan dibagikan di kawasan tersebut. Proses penanaman, bekerjasama dengan masyarakat, Karangtaruna, Perumda Agro Sukabumi Mandiri dan Perhutani. H. Marwan Hamami mengatakan, penanaman bibit kopi tersebut, untuk pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Apalagi, kondisi alam harus terus terjaga dengan baik.

“Selain melestarikan hutan, penanaman bibit ini juga memberikan dampak ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujarnya. Dengan konsep tersebut, tanaman Perhutani bisa terawasi. Di sisi lain, masyarakat bisa terhidupi dengan hasil kopi yang ditanaman. “Jadi hutan lestari, masyarakat sejahtera,” ucapnya.

H. Marwan mengatakan, potensi sumber daya alam di Kabupaten Sukabumi sangat melimpah. Ketika dikelola dengan baik, akan memberikan ruang dan manfaat yang melimpah.

“Pertanian misalnya, ketika dikelola dengan baik, akan memberikan ruang dan banyak manfaat,” ungkapnya.

Oleh karena itu, RPJMD Kabupaten Sukabumi memfokuskan di sektor pariwisata dan pertanian. Hal itu melihat potensi Kabupaten Sukabumi yang sangat melimpah. “Sektor pertanian dan pariwisata potensinya sangat luar biasa,” bebernya.

Direktur Utama Perumda Agro Mandiri Sukabumi Muchlis Yusuf mengatakan, kegiatan ini dijadikan momentum untuk kebangkitan agribisnis di Kabupaten Sukabumi. Terutama, dari sisi komoditas kopi. Apalagi, kopi menjadi primadona saat ini. “Selain peduli lingkungan, kita ingin kopi menjadi ikon di Kabupaten Sukabumi,” terangnya.

Kepala Desa Karanganyar Dudu Ruswandi mengatakan, penanaman kopi menjadi aspirasi bagi masyarakat. Khususnya, dalam menjaga ekosistem pertanian. “Terima kasih bapak Bupati dan Perumda Agro Mandiri Sukabumi yang telah memprakarsai kegiatan ini. Semoga ini bukan akhir, namun awal mempertahankan ekosistem alam,” pungkasnya.